"Perjalanan menempuh ratusan ribu kilometer harus dimulai dengan satu langkah kaki".

Sabtu, 08 November 2014

Kerinduan yang membara

00.17 Posted by azkasadan 2 comments
Kamu tau apa yang aku rasakan ketika aku mengatakan rindu ?
Aku tidak pernah bermain-main dengan kata rindu. Aku tegaskan sekali lagi, jika kata rindu pernah keluar dali mulutku, it means i really miss something that i cant tell in any word. 
Terdiam, senduu, hanya itu saja.

Terhitung sejak bulan mei lalu, aku bergabung di TPQ unggulan Al-Makmur, Lamprit. Bagiku, ini adalah sebuah hadiah terbesar setelah aku menamatkan pendidikanku di bangku aliyah. Bagaimana tidak ? aku dipertemukan dengan anak-anak yang sangat luar biasa. Anak-anak yang selalu bisa menghibur ketika sedih,dsb. Itulah yang membuatku benar-benar merindukan mereka. Aku rindu, sangat rindu. Banyak orang bilang kalau anak-anak itu bandel. Tapi bagiku, mereka bukanlah bandel, melainkan mereka hanya sedang menikmati masa-masa indah mereka. Dan hal itu sangatlah wajar. Bahkan, ketika kita ingin marah, lihatlah wajah mereka dan insyaAllah rasa marahpun akan hilang walaupun hanya dengan senyum kecil yang sumringah. Aku bahagia bisa menjadi bagian dari mereka. Aku suka dengan anak-anak dan aku ingin punya banyak anak suatu saat nanti :D hahaha.

Diambil dari dalam Masjid Agung Al-Makmur
7 bulan setelah kepergianku aku benar-benar merasakan kerinduan yang amat nyata. Biasanya, kalau rindu itu aku tidak pernah menangis, karena aku gengsi jika menangis hanya karena rindu. Tapi kini, ku buang seluruh rasa gengsi itu dan aku menikmati setiap tetesan air yang jatuh dari mataku. MasyaAllah, betapa nikmatnya rasa rindu ini. Sebelumnya aku tidak pernah menangis karena kerinduanku selain ketika bermunajat kepada sang Maha Cinta dan untuk kedua orang tuaku saja. Sekarang biarkan aku menikmati indahnya setiap tetesan ini karena kerinduanku kepada mereka anak-anak di TPQ, teman-teman di sana dan terutama kepada setiap kenangan di Masjid yang sedikitpun tidak pernah aku lupakan. 

Aku memang sedikit berlebihan, tapi untuk masalah biarkan aku mengatakan yang sebenarnya. :D.
Kalian tau apa yang membuatku rindu dengan Masjid Agung Al-Makmur serta ustad-ustadzahnya ??

Masjid Agung Al-Makmur diambil dari jembatan gantung.
Masjid itu begitu indah dengan dekorasi dan arsitektur bangunan yang begitu megah. Masjid itu mampu menyihir seluruh mata yang memandangnya serta dengan kenyamanannya. Aku nyaman, sangat nyaman disana walaupun aku harus berjam-jam duduk disana. Seluruh bangunannya sudah aku lalui tanpa terkecuali. Menara masjid itu juga sudah aku hampiri seminggu sebelum keberangkatanku ke  Malaysia. Ohya, Masjid Agung Al-Makmur juga memiliki nama lain, yaitu Masjid Oman. Loh kok bisa ? ya bisalah :p
Setelah Tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004, Masjid itu dibangun kembali oleh pemerintah Oman,mulai dari peletakan batu pertama, hingga terbangun megah seperti saat ini. Oleh karena itu masjid itu dinamakan masjid Oman. Lagipula ornamen-ornamen bangunannya mirip seperti masjid-masjid di Timur Tengah.



Diambil dari atas menara masjid agung al-makmur
Ini benar-benar ukhuwah yang begitu indah yang saling mencintai hanya karena Allah semata. Aku mencintai ustadzah-ustadzah di TPQ karena Allah insyaAllah ta'ala. Inilah hal kedua yang aku rindukan setelah Masjid. Ukhuwah disini benar-benar luar biasa. Aku menganggap seluruh ustad-ustadzah itu seperti abang-abang dan kakak-kakakku berhubung aku sendiri termasuk yang paling kecil di antara disemuanya saat itu. haahha :D




Intinya aku rindu rindu rindu rindu rindu sangat rindu kepada Masjid Agung Al-makmur dan segala isinya :)
InsyaAllah nanti jika aku pulang, aku pasti akan berkunjung kerumah keduaku :)






Pohon kurma yang terletak di halaman masjid





*Masjid Agung Al-Makmur, Lampriet, Banda Aceh.