"Perjalanan menempuh ratusan ribu kilometer harus dimulai dengan satu langkah kaki".

Sabtu, 08 November 2014

Kerinduan yang membara

00.17 Posted by azkasadan 2 comments
Kamu tau apa yang aku rasakan ketika aku mengatakan rindu ?
Aku tidak pernah bermain-main dengan kata rindu. Aku tegaskan sekali lagi, jika kata rindu pernah keluar dali mulutku, it means i really miss something that i cant tell in any word. 
Terdiam, senduu, hanya itu saja.

Terhitung sejak bulan mei lalu, aku bergabung di TPQ unggulan Al-Makmur, Lamprit. Bagiku, ini adalah sebuah hadiah terbesar setelah aku menamatkan pendidikanku di bangku aliyah. Bagaimana tidak ? aku dipertemukan dengan anak-anak yang sangat luar biasa. Anak-anak yang selalu bisa menghibur ketika sedih,dsb. Itulah yang membuatku benar-benar merindukan mereka. Aku rindu, sangat rindu. Banyak orang bilang kalau anak-anak itu bandel. Tapi bagiku, mereka bukanlah bandel, melainkan mereka hanya sedang menikmati masa-masa indah mereka. Dan hal itu sangatlah wajar. Bahkan, ketika kita ingin marah, lihatlah wajah mereka dan insyaAllah rasa marahpun akan hilang walaupun hanya dengan senyum kecil yang sumringah. Aku bahagia bisa menjadi bagian dari mereka. Aku suka dengan anak-anak dan aku ingin punya banyak anak suatu saat nanti :D hahaha.

Diambil dari dalam Masjid Agung Al-Makmur
7 bulan setelah kepergianku aku benar-benar merasakan kerinduan yang amat nyata. Biasanya, kalau rindu itu aku tidak pernah menangis, karena aku gengsi jika menangis hanya karena rindu. Tapi kini, ku buang seluruh rasa gengsi itu dan aku menikmati setiap tetesan air yang jatuh dari mataku. MasyaAllah, betapa nikmatnya rasa rindu ini. Sebelumnya aku tidak pernah menangis karena kerinduanku selain ketika bermunajat kepada sang Maha Cinta dan untuk kedua orang tuaku saja. Sekarang biarkan aku menikmati indahnya setiap tetesan ini karena kerinduanku kepada mereka anak-anak di TPQ, teman-teman di sana dan terutama kepada setiap kenangan di Masjid yang sedikitpun tidak pernah aku lupakan. 

Aku memang sedikit berlebihan, tapi untuk masalah biarkan aku mengatakan yang sebenarnya. :D.
Kalian tau apa yang membuatku rindu dengan Masjid Agung Al-Makmur serta ustad-ustadzahnya ??

Masjid Agung Al-Makmur diambil dari jembatan gantung.
Masjid itu begitu indah dengan dekorasi dan arsitektur bangunan yang begitu megah. Masjid itu mampu menyihir seluruh mata yang memandangnya serta dengan kenyamanannya. Aku nyaman, sangat nyaman disana walaupun aku harus berjam-jam duduk disana. Seluruh bangunannya sudah aku lalui tanpa terkecuali. Menara masjid itu juga sudah aku hampiri seminggu sebelum keberangkatanku ke  Malaysia. Ohya, Masjid Agung Al-Makmur juga memiliki nama lain, yaitu Masjid Oman. Loh kok bisa ? ya bisalah :p
Setelah Tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004, Masjid itu dibangun kembali oleh pemerintah Oman,mulai dari peletakan batu pertama, hingga terbangun megah seperti saat ini. Oleh karena itu masjid itu dinamakan masjid Oman. Lagipula ornamen-ornamen bangunannya mirip seperti masjid-masjid di Timur Tengah.



Diambil dari atas menara masjid agung al-makmur
Ini benar-benar ukhuwah yang begitu indah yang saling mencintai hanya karena Allah semata. Aku mencintai ustadzah-ustadzah di TPQ karena Allah insyaAllah ta'ala. Inilah hal kedua yang aku rindukan setelah Masjid. Ukhuwah disini benar-benar luar biasa. Aku menganggap seluruh ustad-ustadzah itu seperti abang-abang dan kakak-kakakku berhubung aku sendiri termasuk yang paling kecil di antara disemuanya saat itu. haahha :D




Intinya aku rindu rindu rindu rindu rindu sangat rindu kepada Masjid Agung Al-makmur dan segala isinya :)
InsyaAllah nanti jika aku pulang, aku pasti akan berkunjung kerumah keduaku :)






Pohon kurma yang terletak di halaman masjid





*Masjid Agung Al-Makmur, Lampriet, Banda Aceh.






Selasa, 28 Oktober 2014

Studying abroad, why not ?

00.50 Posted by azkasadan 9 comments
Bener-bener gak terasa udah dua bulan aku ninggalin keluarga dan temen-temenku di Aceh. Rasanya itu udah kayak iman yang gak pernah netap. Kadang-kadang senang, kadang-kadang sedih dsb. Sebelumnya aku enggak pernah nangis karena merindukan seuatu kecuali hanya untuk orang tuaku, tapi kini aku bener-bener ngerasain itu semua. Mungkin terkesan agak lebay memang, tapi beginilah kenyataannya. Aku rindu oooh aku rindu 😂*ssttt. 

Minggu-minggu terakhir sebelum aku berangkat untuk mengemis ilmu, aku pergi ke semua tempat yang ingin aku kunjungi, ke semua orang yang harus kutemui dan jika aku tidak dapat bertemu, masih ada alat komunikasi yang siap membantu. Banyak sekali nasihat-nasihat yang ku dapat dari teman-temanku dan keluargaku, salah satunya, Azka kamu harus tajdid niat selalu ; ketika kamu bosan atau penat ingatlah selalu kalau kamu belajar untuk Allah, untuk agamamu ; bek lalo, ingat mate (jangan lalai, ingat mati) ; Jaga diri baik-baik disana, karena cuma kamu yang tau diri kamu dan cuma kamu yang dapat mengontrol diri kamu , dan masih banyak lagi. Nasihat terindah itulah yang selalu aku ingat ketika aku mulai merasa bosan. Hey bosan itu adalah perasaan yang sangat biasa dan wajar bagi manusia, tapi itu semua kembali ke diri kamu. Sanggupkah kamu mengendalikan perasaan itu ataukah kamu akan terbuai dengannya ? back to ur self. 

Well, sekarang aku sudah disini horeee, di kampus IIUM ( International Islamic University Malaysia). Sebuah kampus yang tak pernah terbayangkan , tak pernah terfikirkan bahkan tak pernah terlintas di kepalaku. Aku mengenal kampus ini dari orang tuaku, keluargaku dan dari senior-senior disekolahku yang kebetulan pernah mengunjungi kampus ini. Dulu, aku acuh tak acuh dengan tempat kuliahku nantinya, karena aku tipe orang yang tidak bisa punya banyak pilihan. Bagiku satu pilihan itu saja sudah cukup. Tapi ketika masa-masa aku harus memikirkan masa depannku, pilihanku tidak disetujui oleh orang tuaku, apa yang harus aku katakan ? sekalipun nangis darah, orang tuaku tetap bersikeras dengan pilihan mereka. Kali ini, aku benar-benar harus mengalah. Aku hampir seperti orang yang putus asa, tidak tau kemana aku harus melanjutkan studyku. Finally, orang tuaku menyarankanku untuk masuk ke IIUM. Ha ? IIUM ? apa itu IIUM ? gimana bentuk IIUM ? gimana sistem belajar di IIUM ? bahasa apa yang digunakan di IIUM ?. Pertanyaan-pertanyaan itu terus menempel di sudut-sudut kepalaku. Ketika aku mendengar IIUM, detik itu pula aku segera mencari informasi tentang kampus tersebut. Informasi demi informasi telah aku kumpulkan, dan aku setuju dengan pilihan orang tuaku dan segera ku daftarkan diriku ke kampus tersebut melalui international connection. Aku yakin, inilah pilihan yang terbaik bagiku. Dan jika orang tua kita ridha dengan apapun yang kita perbuat, maka yakinlah jalan menuju kesana pasti begitu mudahnya dengan izin Allah sepeti yang telah aku rasakan. Alhamdulillah 'ala kulli hal. 

Main stair di rectory building. Begitu sampai di gate IIUM, bangunan inilah yang pertama kali terlihat 


Waaw, UIA (IIUM) ini luaaaasss sekali, kalimat itulah yang pertama kali keluar dari mulutku tanpa rasa malu. Emang ada yang memalukan ? hehe *maklumlah anak kampung kalau ke negara orang ya beginilah jadinya. Dua hari pertama aku disini, seluruh kakiku pegel-pegel. Gimana enggak coba ? kemana-kemana aku harus jalan kaki, belum lagi asramaku jauh di atas bukit, kamarku di lantai 5 dan waw super duper perjuangan untuk sampai ke kamar. Karena itulah, hal yang paling indah kalau udah sampai ke kamar adalah ke kasur, karena perjuangan menuju kamar itu begitu berat hehe :D. Kini aku sudah terbiasa berjalan kaki kemanapun dan rasa pegel-pegel itu tidak pernah aku rasakan lagi Alhamdulillah. Kampus juga menyediakan bus yang siap antar jemput kita kemanapun tujuannya selama masih didalam komplek kampus. Karena jarak antara asrama dan gedung yang aku tempati lumayan jauh, maka aku memilih untuk menunggu bus didepan gerbang asramaku setiap pukul 08.00 am hari senin,rabu dan jum'at. Walhasil ini adalah cara yang paling efektik untuk menghemat waktu.

Bus IIUM yang siap antar jemput, caaw !!




KICT, kampus yang aku tempati sekarang.


Aku tidak pernah menyesal bahwa orang tuaku menyuruhku untuk masuk ke kampus ini. Karena disini aku mendapatkan hal yang bener-bener luar biasa terutama di bahasa. Sistem kampus ini, mereka tidak mengenal bahasa melayu di dalam kelas kecuali jika memang mata kuliah bahasa melayu yang semua murid wajib mengambil subject tersebut sekalipun orang-orang Malaysia. Disini, kami menggunakan bahasa inggris dan bahasa arab sebagai bahasa pengantar. Bahasa Inggris digunakan untuk pelajaran-pelajaran umum sedangkan Bahasa Arab digunakan pada pelajaran-pelajaran agama.  Semua murid wajib mampu menguasai Bahasa Inggris. Mau gak mau, antara terpaksa dan tidak, aku harus bisa menguasai Bahasa Inggris dan Bahasa Arabku yang sangat pas-pasan ini daripada nanti aku harus duduk manis hanya mendengar tanpa memahami apa yang dosen sampaikan hahaha. Para pengajar pun didatangkan dari berbagai negara dan Malaysia sendiri. Sekalipun dosennya dari Malaysia, mereka tetap harus menggunakan English and Arabic sebagai bahasa pengantar didalam kelas.

Kampus juga memiliki mahasiswa yang kurang lebih dari 125 negara di dunia. Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua terbanyak setelah Malaysia, dan itu adalah hal yang sangat sangat wajar. Karena Indonesia sendiri terletak disebelah Malaysia. Berbeda negara otomatis berbeda pula budayanya. Ada tipe manusia yang kalau ngomong itu suaranya besar-besar, dari jauh pun bakalan kedengaran, bagi kami orang lembut-lembut ini itu terlihat kasar, tapi mereka itu hal yang sangat biasa. Ada pula orang-orang yang berkulit hitam, Waw, i never have seen before :D. Dulu hanya bisa dengar cerita ustadz-ustadz tentang orang berkulit hitam, tapi kini menyaksikan sendiri, bahkan teman sekelas dan orang terdekat yang berasal dari Somalia. Dan masih banyak jenis-jenis lain yang membuat hati antara percaya dan tidak percaya.



Ada tiga tempat yang selalu aku kunjungi ketika aku bosan, sedih, penat, senang, semangat lagi membara, dsb. Tiga tempat ini benar-benar mampu menghipnotis diriku. Tapi sayangnya aku tidak pernah bisa berlama-lama disana berhubung jarak asrama dan kampus yang agak jauh sedikit. Itulah yang membuatku ingin pindah asrama agar jaraknya lebih dekat ke tempat-tempat tersebut. Masjid, iya masjid adalah tempat terindah bagiku. Segala rasa bisa kita tumpahkan disana, bisa untuk tempat ibadah, tempat mengadu, tempat belajar bahkan tempat tidur hahahaha. Jujur aku selalu tidur siang sebelum dzuhur atau pada pukul 10.00 sampai pukul 11.00 di masjid, berhubung jarak ke asramaku sedikit jauh . Terkadang tidur siang adalah menjadi kebutuhan bagiku. Kalau tidak terpenuhi, bisa-bisa aku mengantuk berat di kelas dan ini hal yang pernah aku alami haha. Yang kedua adalah perpustakaan. Perpustakaan yang memiliki segala jenis buku, mulai dari kitab-kitab klasik sampai novel dan komik yang menggunakan bahasa inggris. Selain kitab-kitabnya lengkap, ruangannya pun sejuk dan segala sistem pinjam meminjam buku serta pengembalian menggunakan mesin yang harus di register menggunakan matric card atau student card. Waw, tempat yang cukup nyaman untuk mengistirahatkan otak sejenak. Dan yang ketiga adalah.......................
Kantin, haha :D iya kantin adalah tempat yang paliiing nyaman. Ibaratnya keluarga, mereka selalu mengharuskan seluruh anggota keluarganya untuk makan bersama di meja makan untuk menciptakan suasana keakraban. Begitu juga dengan kami, kantin adalah pilihan yang paling tepat untuk menciptakan suasana kekeluargaan dengan teman-teman dari berbagai negara.



Masjid Sultan Ahmad Shah IIUM Gombak




Dar Al-Hikm Library

Suasana di dalam Dar El-Hikmah IIUM library

So, studying abroad siapa takut ?
Kalau memang dari sekarang ada niat ingin belajar ke luar negeri, pasang niat bagus-bagus dan fokus. Ingat ! bukan berarti belajar didalam negeri tidak bagus, melainkan kita ingin mencari pengalaman lebih dan ingin memiliki lebih banyak teman, thats all. Karena sebenarnya dimanapun tempatnya itu sama saja. Untuk apa belajar jauh-jauh ke negeri orang tapi kerjaannya bukan untuk belajar, melainkan hanya untuk menghabiskan uang orang tua saja. Masalah tantangan, bosan, capek, itu adalah hal yang sangat sangat biasa dalam menuntut ilmu. Jangan sampai karena capek, kita jadi menyerah dan putus asa. Mampu gak mampu juga hal yang biasa, yang paling penting itu adalah berusaha, berdoa dan tawakkal kepada sang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ingat ! tidak ada keberhasilan tanpa usaha. Dan yang paling penting adalah Allah is the best planner.
Wallahu a'lam.



Rabu, 22 Oktober 2014

Apa yang kamu pikirkan ?

20.03 Posted by azkasadan No comments
Bosan,muak,penat,letih aaaahhh.... semuanya sudah bersatu padu seperti nano-nano,itulah hal yang aku rasakan saat ini. Tapi apakah aku harus menyerah, menangis lalu mengurung diri di kamar ??
ooh tidaaaakk.. Itu hal yang insyaAllah tidak akan terjadi dalam hidupku. Entah kenapa belakangan ini aku merasa bukan seperti diriku yang dulu. Sebelumnya aku tidak pernah kesusahan dalam belajar. Tapi, kali ini aku benar-benar harus menangis dan bersabar dalam menghadapi ini semua. Ya Rabb, ada apa denganku ? Apa yang merasukiku ? 

Well, ini cukup yang pertama dan yang terakhir. Terlintas di benakku salah satu dari sekian banyak perkataan imam syafi'i tentang ilmu  : 
" اصبر على مرّ الجفا من معلّم # فإنّ رسوب العلم في نفراته
ومن لم يذق ذلّ التعلّم ساعة # تجرع ذل الجهل طول حياته
ومن فاته التعليم وقت شبابه # فكبر عليه أربـــعا لوفاته
حياة الفتى والله بالعلم والتّقى # إذا لم يكونا لا اعتبار لذاته ". 

"Bersabarlah atas kerasnya didikan dari gurumu # Sesungguhnya ilmu itu didapat karena didikan gurumu.
Barangsiapa yang tidak merasakan pahitnya(kehinaan) menuntut ilmu walaupun sebentar # maka ia akan merasakan kebodohan sepanjang hidupnya.
Barangsiapa yang melewatkan masa mudanya untuk menuntut ilmu # maka bertakbirlah untuknya 4 kali karena kematiannya.
Demi Allah, kehidupan pemuda itu dengan ilmu dan taqwa # Kalau keduanya tidak ada, maka tak ada lagi yang dapat mengetahui keberadaannya. 

* Kurang lebih terjemahannya seperti itu.



Nah, menuntut ilmu itu adalah hal yang paling nikmat dan pahit. Wallahi aku tidak pernah merasakan nikmat yang begitu indah selain menuntut ilmu dan beribadah kepadaNya. Dan aku juga tidak pernah merasakan nikmat yang paling pahit, sepahit menuntut ilmu. Bagaimana tidak ? Kita harus berusaha mati-matian untuk bisa memahami apa yang kita pelajari , harus bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dsb. Tapi apakah kita harus mengalami kesusahan yang begitu besar dalam menuntut ilmu ? 
Jawabannya IYA. Karena tidak ada kenikmatan yang datang setelah bersusah payah dan tidak ada bersusah payah yang berujung keindahan insyaAllah :).

So, Ingat ! menuntut ilmu untuk Allah, only Allah. Kalau mau sukses nikmatilah pahitnya menuntut ilmu. Sekali-kali, hal yang pahit itu juga harus dinikmati. Tapi bukan dengan bermalas-malasan, melainkan berwudhu, shalat, tilawah walau hanya sedikit dan buka buku. Ayo ayo ayo ! Tidak ada manusia yang terlahir dengan sempurna. Mereka juga harus belajar dri merangkak, berdiri, berjalan, berbicara, hingga bisa melakukan apapun seperti saat ini. 

Ketika rasa penat itu mulai melanda lagi,tadahkan kepalamu ke langit. Pejamkan matamu, istighfar kepada sang pemilik hati ini, perbaiki niatmu kembali dan selalulah berpikir positif. 
Dan kunci kesuksesan itu adalah ikhlas. 
Start from now on, Bismillaah.
Jaddid Hayaaatana ! :) 

Kekuatan Maha dahsyat bernama doa

09.21 Posted by azkasadan 2 comments
Sesungguhnya di dalam hati terdapat sebuah sobekan yang tidak bisa dijahit kecuali dengan menghadap penuh kepada Allah 'Azza wa Jalla. Di dalamnya juga ada sebuah keterasingan yang tak mampu diobati kecuali dengan menyendiri bersama Allah SWT.


Didalam hati juga ada sebuah kesedihan yang tidak akan mampu diseka kecuali oleh kebahagiaan yang tumbuh karena mangenal Allah dan ketulusan berinteraksi dengan-Nya. Pun di dalam hati terdapat sebuah kegelisahan yang tidak mampu ditenangkan kecuali berhimpun karena Allah dan pergi meninggalkan kegelisahan itu menuju Allah. Ada juga gejolak api yang tidak mampu dipadamkan kecuali oleh keridhaan akan perintah, larangan, dan keputusan Allah, yang diiringi dengan ketabahan dan kesabaran sampai tiba saat perjumpaan dengan-Nya.
Didalam hati juga terdapat tuntutan kuat yang tidak akan berhenti sebelum Allah menjadi satu-satunya tujuan. Di dalamnya pun ada kebutuhan yang tidak akan terpenuhi kecuali oleh kecintaan kepada-Nya, mengingat-Nya terus menerus, serta keikhlasan penuh kepada-Nya. Bahkan jika hati ini diberi duni beserta segala isinya, kebutuhan tersebut tetap tak akan terpenuhi tanpa menghadap penuh kepada Allah, sang Maha Kasih :)

Jumat, 15 Agustus 2014

Salahkah jika aku menggantungkan mimpiku setinggi langit ?

21.29 Posted by azkasadan 9 comments
   Sejak kecil, aku selalu punya mimpi indah. Mimpi yang akan kuwujudkan suatu saat nanti. Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, aku punya prinsip kalau nanti aku tidak mau kuliah di Aceh. Dan itu bukan sembarang cita-cita. Prinsip itu selalu aku tanam hingga kini. Bukan karena pendidikan di Aceh tidak layak, tapi karena itu memang prinsipku sejak kecil. Aku tidak ingin mimpiku hanya sekedar angan-angan belaka yang terabaikan begitu saja. Kebanyakan anak seusiaku ketika ditanyakan apa cita-cita meraka, pasti dengan semangat yang membara mereka akan menjawab, mau jadi dokter, guru, pilot, polisi, pramugari dsb. Tapi tidak denganku, aku hanya memilih untuk diam ketika ada yang menanyakan apa cita-citaku. Aku malu, malu apabila suatu saat nanti aku tidak mampu mewujudkan itu semua. Rasanya aku harus mempertanggung jawabkan perkataanku.

Kamis, 14 Agustus 2014

Petuah sang pemilik kasih

14.50 Posted by azkasadan 4 comments

"Hidup tidak selamanya indah. Ada kalanya nanti kita mengalami pasang-surut. Sekarang kita masih bisa merasakan masak menggunakan kompor gas, mungkin nanti suatu saat harus masak pakai kayu. Contoh kehidupan sudah banyak, kita tinggal mengambil ibrah dari segala pelajaran kehidupan"  
-Ummi-  


Abati dan Ummi
       Aaah, membekas sangat membekas. Nasihat ini tidak akan pernah kulupakan disepanjang hidupku. Singkat memang, tapi maknanya mendalam. Aku jadi teringat kehidupanku dulu ketika masih kecil. Ketika aku menginginkan sesuatu, aku harus bersabar menunggu sampai orangtuaku benar-benar memiliki uang yang cukup untuk memenuhi keinginan kami. ada satu kalimat yang selalu di ucapkan ketika aku dan adik-adikku merengek meminta sesuatu "Abati beli inilah !". Beliau hanya tersenyum dan menjawab "Kalau Abati punya uang banyak, langit-langit pun kita beli". Sontak kamipun tertawa lepas mendengar leluconnya haha. Permintaan itupun terlupakan dengan sendirinya.

     Sudah hampir 18 tahun aku hidup di dunia yang fana ini. Sudah terlalu banyak kisah-kisah orang terdahulu dan sekarang yang bisa dijadikan pelajaran hidup. Ketika masih memiliki kesempatan untuk belajar, kita sering kali mengabaikannya. Hidup ini belajar, segalanya harus dipelajari. Tidak ada yang instan. Seperti kata pepatah "Pengalaman adalah guru terbaik" dan itu memang benar. Aah aku jadi teringat salah satu guruku yang kebiasaannya sebelum belajar selalu menuliskan pepatah tersebut di sudut papan tulis agar kami selalu belajar untuk menghargai waktu, belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain.

Sabtu, 09 Agustus 2014

Kasih sayang yang tiada duanya di dunia

19.51 Posted by azkasadan No comments
Ibu..
Pinjamkan aku hatimu, agar aku belajar 
belajar bersabar seperti kesabaran yang tumbuh disana

pinjamkan aku hatimu..
agar aku belajar bagaimana engkau menghadapi masalah tanpa mengeluh sedikitpun.

pinjamkan aku hatimu untuk aku peluk,
saat engkau menangis dalam diam

Ibu...
ajarkan aku untuk bersabar ketika masalah datang
ajarkan aku ikhlas ketika kesedihan menyapa
ajarkan aku ikhlas agar air mata ini tidak sia sia ketika jatuh.

Ibu..
engkau selalu menghapus kesedihanmu melalui senyum indahmu
engkau lah tangan Tuhan yang tak pernah berhenti mengalirkan kasih sayang Allah

Tempatkan Ibu di taman syurgaMu, karena disanalah tempat selayaknya untuk seorang ibu.


*Sabtu, 9 Agustus 2014
   19 : 52 

Sabtu, 02 Agustus 2014

Ada apa dengan surah Yusuf ?

22.09 Posted by azkasadan No comments
    Sebelum kita mengenal jauh rahasia yang terkandung pada surah Yusuf, ada baiknya kita mengetahui kondisi Rasulullah sebelum surah ini diturunkan. 

   Saat itu beliau masih tinggal di Mekkah menyeru manusia untuk beriman. Namun, kebanyakan mereka menolak dan berpaling.Beliau menyeru mereka kepada petunjuk, tetapi mereka malah menentang dan menyakitinya. Mereka memboikot beliau dan keluarga besarnya, melarang siapapun bergaul dan berinteraksi dengan Bani Hasyim. Selama tahun-tahun pertama perjuangan menyebarkan dakwah, Rasulullah SAW terus dirundung duka dan kesedihan. Setelah mengalami boikot yang dimobilisasi kaum Quraisy, paman Rasulullah SAW, Abu Thalib meninggal dunia. Tak lama kemudian istri Beliau, Khadijah Binti Khuwailid juga meninggalkan beliau. Keadaan Rasulullah SAW bertambah buruk karena kaum Quraisy semakin keras menekan dan menyiksa para sahabat yang telah beriman.
      Gerakan dakwah Rasulullah SAW dan juga respons buruk kaum Quraisy yang menindas kaum muslimin menyebar ke berbagai daerah lain disekitar Makkah. Kaum yahudi di Madinah yang mengetahui kabar itu berniat menguji kebenaran Rasulullah SAW. Mereka mengutus beberapa orang untuk bertanya kepada Rasulullah. Mereka bertanya tentang seorang nabi yang tinggal di Syam yang berduka dan meratap sehingga matanya menjadi buta. Kaum yahudi menanyakan hal itu dengan tujuan untuk menghinakan dan merendahkan Rasulullah SAW. Sebab, mereka yakin Rasulullah SAW tidak akan mengetahui kabar atau cerita tentang Nabi yang mereka maksudkan.
       Ditengah situasi ini, Allah berkehendak melimpahkan ketenangan kedalam hati Rasul-Nya. Maka, Allah menurunkan surah Yusuf yang mengandung pelipur lara dan sekaligus meneguhkan hati beliau serta memberikan hiburan, keindahan dan perasaan tenang itu bahkan bisa kita rasakan ketika kita membaca dan menelaah ayat-ayat dalam surah Yusuf.


       Catatan penting dari surah Yusuf   :
  • Kisah Yusuf A.S hanya disebutkan satu kali dalam Al-qur'an. Kisahnya diceritakan secara detail dan tersendiri dalam surah yang utuh dan panjang. Tidak ada kisah lain didalam surah ini. Berbeda dengan surah lain yang bercerita tentang para Nabi atau ahli hikmah lainnya. Ada beberapa nabi yang diceritakan dalam surah yang berbeda-beda.
  • Surah Yusuf merupakan surah Makkiyah, meskipun gaya bahasanya tampak tenang seperti karakteristik surah-surah Madaniyah. Surah ini banyak bertutur tentang kondisi kejiwaan manusia. Gaya bahasa yang santai dan menyenangkan ini biasanya terdapat didalam surah Madaniyah. Sementara surah Makkiyah, biasanya memiliki ciri ayatnya yang pendek-pendek dan gaya bahasa yang ringkas dan padat. 
  • Kandungan surah Yusuf membahas informasi gaib yang sangat rinci mengenai sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa yang sangat jauh di sebuah lingkungan yang berbeda dari tempat yang sangat jauh. Ceritanya bertutur tentang suatu kaum yang tidak pernah dikisahkan dalam warisan kebudayaan dan karya sastra mereka. 
  • Kisah Yusuf didalam surah ini, disajikan secara berurutan. Mulai dari nabi Yusuf A.S kecil hingga beliau tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang memiliki kecerdasan luar biasa. 
  • Kisah ini memuat segala bentuk perasaan manusia. Mulai dari kebahagiaan, kesedihan, marah, kecewa hingga masalah cinta.

 Wallahu a'lam.... 

Selasa, 08 Juli 2014

El-shafa dulu, sekarang dan selamanya part II

00.49 Posted by azkasadan No comments
   Setengah tahun sudah kami di Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB), tak terasa kami akan menuju tahun kedua di RIAB ini. Tetapi, sikap kekanakan kami belum juga berubah. Sudah banyak guru-guru yang mengeluh dengan sikap kami. Kakak-kakak kelas XI MAK I yang terletak bertepatan disamping kelas kami juga mungkin tidak tahan dengan sikap kekanakan kami. Karena berbagai jurus tidak berhasil, akhirnya kami dipindahkan ke gedung sekolah. Dulunya, kelas yang kami tempati itu adalah kelas XII MAK 1 yang kini tidak berpenghuni karena mereka telah menyelesaikan segala bentuk ujian dan  di izinkan keluar dari RIAB untuk melanjutkan study mereka ke jenjang yang lebih tinggi, maka kelas itu menjadi markaz kami yang baru. Kelas yang dulu di asrama, kini menjadi asrama santriwati seutuhnya dan tidak akan menjadi hal yang menakutkan lagi bagi para ustadz yang ingin masuk ke kelas X MAK 1 dan XI MAK I. Memang, kelas yang sekarang ini tidak senyaman kelas yang dulu. Kelas yang tidak memiliki kipas angin, gelap, dan suasanya cocok untuk tidur itu membuat kami ingin segera kembali ke kelas yang dulu. Tapi apa daya tangan tak sampai. Markaz baru kami yang terletak tepat disamping kantor pengajaran Ruhul Islam Anak Bangsa, membuat kami tidak sebebas dulu. Tidak ada ribut, tidak ada kantin, tidak ada keluar dari kelas jika tidak ada guru. Dalam sekejap, jadilah kami seperti anak-anak yang paling patuh dengan gurunya. Rasanya, hati ini ingin memberontak dengan suasana yang tidak biasa ini bagi kami. Nyanyian yang diiringi dengan ketukan meja yang biasanya terdengar, kini tidak ada lagi. Dibalik itu semua, sebenarnya kami anak patuh yang benar-benar ingin belajar di dayah ini.

Sabtu, 05 Juli 2014

El-shafa dulu, sekarang dan selamanya

13.20 Posted by azkasadan 8 comments
El-shafa selalu dihati, istimewa dihati. Selamanya rasa ini. Jika tua nanti kita telah hidup masing-masing, ingatlah hari ini. Ingatlah selamanya.
   Sepenggal lagu ini tidak akan mampu mengalahkan rasa rinduku kepada kalian semua temanku, saudaraku, keluargaku, El-shafa. Aku begitu rindu suasana kelas. suasana ribut, heboh, serius ketika belajar dan lain lain. Tiga tahun lamanya kita bersama. Bersama untuk mewujudkan mimpi kita, bersama untuk meraih masa depan.

Jumat, 04 Juli 2014

Kekuatan dan keajaiban Ibu

12.54 Posted by azkasadan No comments
Apa yang terpikirkan di benakmu jika mendengar kata "Ibu" ?
Ya, aku pikir kita memiliki jawaban yang sama. Ibu adalah seseorang yang memiliki rahim yang kuat untuk mengandung kita selama sembilan bulan dengan susah payah, melahirkan kita dengan penuh perjuangan dalam hidupnya, menyapih kita kurang lebih selama dua tahun, mendidik kita dengan penuh kasih sayang hingga kita dewasa. Masihkah kita sanggup melihatnya menangis karena kita? masihkah kita sanggup membantahnya ? Durhaka kepadanya ?
Pasti kita akan menjawabnya dengan kata "TIDAK" !

Kamis, 03 Juli 2014

Belajar Kehidupan pada Anak.

09.11 Posted by azkasadan No comments
Saat kita masih kecil, kita belajar merangkak, berdiri, hingga berjalan. Selama itu kita sering terjatuh, terluka dan berdarah. Namun kita tidak pernah malu, putus asa apalagi menyerah. Sungguh beruntung orang yang senantiasa menjaga semangat untuk meraih prestasi dengan belajar dari perilaku dirinya ketika masih belajar berjalan di waktu kecil.


     Jika kita melihat anak kecil, mereka seperti tidak ada beban dalam hidupnya. Semua dijalani dengan penuh percaya diri. Mulai dari merangkak hingga berjalan. Sungguh anak kecil tidak memiliki perasaan buruk sangka pada semua hal. Semua ia raih, semua ia gapai. Tidak peduli apakah itu api atau benda yang sangat membahayakan. Kalaupun ia terjatuh, ia akan segera bangkit. Lalu ia akan terus melakukan hal yang sama. Terus bangkit dan terus hingga akhirnya ia bisa berlari dan melompat. Sungguh satu pelajaran yang dahsyat !. 

Selasa, 01 Juli 2014

Tentang tamu yg bernama "Perasaan"

10.56 Posted by azkasadan 2 comments
    Andai saja aku bisa menyampaikan perasaan dengan kata yg jelas,tegas nan indah.sayangnya aku tak pernah bisa .kamu tiba-tiba datang dgan cara yg biasa,tanpa diduga, dan kamu tau ? 
perasaan ini juga datang dengan cara yang sama.
datang benar-benar tanpa diduga , dengan cara yang begitu biasanya dan sederhana.

Dia datang,berdiri didepan pintu hati, kemudian pelan mengetuknya. dan...

sebenarnya jika aku tidak membukakan pintu , pasti perasaan itu juga tidak leluasa masuk dan mengobrak-abrik semua relung,tidak akan sebebas ini memandang semua namamu ditiap ruang, tdk seenaknya melukis wajahmu ditiap dindingnya.

aku sendiri yang mempersilahkannya masuk, aku sendiri yg membiarkannya membingkai semua hati dgn segala sesuatunya tentang dirimu.